Jumat, 18 Maret 2011

Interaksi sosial


INTERAKSI SOSIAL
Pengertian Interaksi social
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social.
 Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian  interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok. 
Syarat terjadinya interaksi adalah :
1. adanya kontak sosial
    Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa lain “con” atau “cum”
    yang artinya bersama-sama  dan “tangere” yang artinya menyentuh . Jadi kontak
    berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau
    hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak social tidak dengan menyentuh,
    misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
   
   Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Kontak social bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak social mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti negative.
  2. Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak social primer terjadi  apa bila peserta interaksi  bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.

2. Komunikasi
    Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu
  1. komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
  2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi.
  3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
  4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
  5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Ada beberapa factor yang mendorong  terjadinya interaksi social ;
  1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain
  2. Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:
    1. orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.
    2. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
    3. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
    4. Reklame atau iklan media masa.
  1. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
  2. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.
  3. Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
 BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Pada hakikatnya bentuk inetraksi sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses asosiatif (association process) dan proses asosiatif (opposition processes).
  1. Proses Asosiatif
                Proses asosiatif merupakan bentuk-bentuk interaksi yang bersifat menyatukan anggota-anggota masayarakat. Proses asosiatif dibedakan menjadi empat (4) bentuk:
  1. Kerja sama (Cooperation)
                kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk kerja sama.
1)      Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong antar sesama warga dalam masyarakat. Contoh : gotong royong yang dilakukan di suatu desa untuk membangun rumah salah satu warga.
2)      Bargaining, yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh : Bargaining antara pemerintah Indonesia dengan Thailand, yaitu Indonesia menukarkan minyak bumi dengan beras dari Thailand.


  1. Kompromi
                kompromi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang saling berselisih mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Contoh : perjanjian genjatan senjata antara dua negara yangs edang perang.
  1. Arbitasi
                Arbitasi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga untuk penyelesaiannya mendatangkan pihakl ke 3 sebagai penengah (netral). Pihak ke 3 yang dipilih oleh kedua pihak mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan. Contoh: PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) membantu penyelesaiannya dua negara yang sedang berselisih.
  1. Mediasi
                Mediasi adalah bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitasi. Bedanya pada mediasi pihak ke 3 hanya bertugas menyelesaikan prselisihan secara damai dan tidak mempunyai wewenang untuk memberi keptusan-keputusan penyelesaian perselisihan tersebut. Jadi pihak ke 3 berfungsi sebagai juru damai dan penasihat saja. Contoh: pemerintah Indonesia yang diwakili menteri Luar Negeri Ali Atlas menjadi mediator dalam penyelesaian pertikaian di Kamboja.
  1. Konsiliasi
                Konsiliasi adalah suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan pimpinan-pimpinan dari pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak sehingga memungkinkan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Contoh: adanya panitia tetapdi Indonesia yang anggotanya terdiri atas wakil-wakil perusahaan, wakil-wakil buruh, dan wakil departemen tenaga kerja yang bertugas menyelesaikan mesalah-masalah perburuhan.


  1.                 AjudikToleransi
                Toleransi adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal. Kadang-kadang toleransi terjadi secara tak sadar dan tanpa di rencanakan. Hal ini terjadi karena adanya keinginan dari perorangan atau kelompok manusia untuk untuk menghindari adanya perselisihan. Contoh: sikap toleransi yang dimiliki bangsa Indonesia yang senantiasa berusaha untuk menghindari adanya perselisihan.
  1. Stalemate
                Stalemate adalah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan berimbang dan akhirnya kadua belah pihak berhenti untuk tidak melanjutkan pertentangan. Contoh: berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang di pimpin oleh Uni Soviet pada era 90-an.
  1. Ajudikasiasi adalah penyelesaian masalah melalui jalur hukum di pengadilan. Contoh: perselisihan antar warga desa yang penyelesaiannya melalui jalur hukum di pengadilan.


  1. Asimilasi
                Proses asimilasi di tandai dengan usaha dari orang atau kelompok manusia untuk mengurangi perbedaa-perbedaan yang ada. perberdaan-perbedaan tersebut dapat berupa sikap, tindakan, perasaan, dan budaya. Hasil asimilasi menyebabkan semakin ipisnya batas perbedaan antara dua individu dalam satu kelompok maupun batas-batas perbedan antar kelompok.
  1. Akulturasi
                Akulturasi adalah dua kebudayan yang hidup berdampingan secara damai. Hal ini terjadi karena dalam asimilasi terdapat proses penerimaan dan pengalihan unsur-unsur kebudayaan suatu kelompok lain dengan tidak mengilangkan ciri budaya dari masing-masing kelompok. Contoh: pertemuan antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Islam di Indonesia menghasilkan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
  1. Proses Disasosiatif
                Proses Disasosiatif artinya cara yang bertentangan dengan sesorang atau kelompok untk mencapai satu tujuan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk proses disasosiatif.

  1. Persaingan
                Persaingan adalah suatu proses sosial di mana ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kemenangan. Persaingan dapat juga terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas. Pada dasarnya, terjadi persaingan karena ada perasaan atau anggapan seseorang bahwa akan lebih beruntung jika tidak bekerja sama dengan orang lain.
  1. Kontravensi
                Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertikaian. Hal ini ditandai dengan sikap ketidak pastian, keraguan, penolakan yang tidak diungkapkan secara terbuka sehingga terjadi pertikaian.
  1. Konflik
                konflik adalah suatu proses sosial di mana individu atay kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
                Konflik terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan di masyarakat yang tidak bisa didamaikan atau diselesaikan. Beberapa contoh perbedaan yang terdapat di masyarakat antara lain: kedaan fisik, pola perilaku, emosi, unsur-unsur kebudayaan, adat istiadat,dan lain-lain. Konflik dapat terjadi dalam ukuran kecil di keluarga maupun dalam skala luas, misalnya konflik antarsuku, antar golongan bahkan antar negara.

Pengertian

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).

Nilai dominan

Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
  • Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
  • Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
  • Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal.
  • Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.

 Nilai mendarah daging (internalized value)

Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.

Norma sosial
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang terlambat dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan tidak boleh meneruskan ulangan.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
Tingkatan norma sosial
1.Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus.
Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.
2.Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
3.Tata kelakuan (Mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan.
Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi saudara kandung.
4.Adat istiadat (Custom)
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Macam norma sosial
Norma sosial di masyarakat dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetapi saling berhubungan antara satu aspek dengan aspek yang lainnya. Pembagian itu adalah sebagai berikut :
Norma agama
Norma agama berasal dari Tuhan, pelanggarannya disebut dosa
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Contoh: Melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.
Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contoh: Orang yang berhubungan intim di tempat umum akan dicap tidak susila,melecehkan wanita atau laki-laki di depan orang
Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh: Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan, tidak kencing di sembarang tempat.
Norma kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan secara batin.
Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman ketika bertemu.
Kode etik
Kode etik adalah tatanan etika yang disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.
Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.







Pertanyaan

1)menganggukan kepala sebagai tanda hormat kepada orang lain merupakan contoh cara-cara bertindak yang di gemari oleh masyarakat sehingga di lakukan berulang-ulang.apabila perbuatan tersebut tidak dilakukan akan di anggap sebagai penyimpangan. Contoh tersebut menunjukan jenis norma yang diterapkan adalah….
A.      Usage/cara
B.      Folkways/kebiasaan
C.      Mores/tata kelakuan
D.     Customs/adat
E.      Laws/hukum

2)Sepasang pria dan wanita hidup serumah tanpa nikah, ditangkap oleh ketua rukun tetangga. Karena melanggar norma….
A.      Hukum
B.      Kelompok
C.      Kesusilaan
D.     Lingkungan
E.      Tata kelakuan
3)Norma hukum timbul karena….
A.   adanya perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk sama
B.   keinginan untuk membuat aturan yang mengada-ada
C.   banyak orang menginginkannya
D.   aturan harus dibuat tertulis
E.   sengaja diadakan untuk mengatur hak dan kewajiban warga Negara
4)arman melambaikan tangannya kepada pengemudi bus yang sedang lewat. Selanjutnya pengemudi menghentikan bus yang dikemudikannya. Interaksi social tersebut dapat terjadi setelah makna pesan dipahami melalui proses….
A.   tindakan social
B.   kontak social
C.   komunikasi social
D.   sugesti social
E.   simpati sosial  
5)Ida menyumbangkan uang kepada anak-anak korban bncana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta. Tindakan Ida dalam interaksi social tersebut dipengaruhi oleh factor….
A.   imitasi
B.   identifikasi
C.   motivasi
D.   empati
E.   sugesti

jawabannya:b,c,e,c,d